Festival Obon bagi orang jepang merupakan salah satu perayaan penting seperti layaknya tahun baru. Dilaksanakan pada pertengahan July (Western Julian Calender) atau Agustus (Chinese Lunar Calender), yaitu sekitar tanggal 13 sampai tanggal 15/16.
Festival Obon diambil dari agama Budha, memiliki arti menyambut kedatangan para arwah keluarga yang telah meninggal. Mereka percaya bahwa di sekitar musim panas para arwah berkunjung ke bumi, oleh karena itu perlu dilakukan penyambutan.
Tidak heran jika pada bulan ini, supermarket atau departemen store mulai ramai menjajakan makanan khusus untuk perayaan Obon (Arwah). Si pembeli akan mempersembahkan makanan tersebut di depan altar abu keluarga yang telah meninggal, sebagai tanda penyambutan arwah, kemudian mereka melakukan doa bersama.
Acara ritual yang biasa dilakukan saat festival Obon adalah melakukan tarian yang disebut Obon Odori (ancentour’s soul folk dance), pada malam hari. Mereka percaya bahwa saat melakukan tarian sang arwah pun turut bergembira menari bersama.
Tua, muda, anak-anak, laki, perempuan dengan memakai yukata (summer kimono)pada malam itu berkumpul bersama di suatu lapangan luas, membentuk lingkaran besar, bergembira menarikan Obon Odori. Music pengiring obon odori (tarian arwah) biasanya diletakan di dalam lingkaran tersebut, yang disebut Yagura (standing stage) yaitu berupa tabuh gendang. Obon
Selain tarian Obon Odori, mereka pun biasanya membuat Toro Nagashi (floating paper lantern), yaitu lentera yang didalamnya diberi lilin menyala. Lentera ini kemudian dialirkan ke sungai atau digantungkan di depan kuil, untuk mengantar para arwah pulang ke makamnya masing-masing (Ohaka = family tomb).
Kuil-kuil di hari festival Obon, akan penuh dengan lentera, yang digantungkan oleh para keluarga yang masih hidup. Wangi kemenyan akan merebak di sekitar kuil, seiring dengan banyaknya lentera yang tegantung.
source : wiki, and some reference
{ 1 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
seru sekali ya festival obon
perdana axis
Tambahkan Komentar Anda