Baseball (Yakyu)


 
  Baseball adalah salah satu olahraga jepang y ang mendunia. Olahraga yang baseball telah diperkenalkan ke Jepang pada 1872 oleh Horace Wilson, yang mengajar di sekolah Kaisei Gakko di Tokyo. Yang pertama adalah tim baseball bernama Shimbashi Athletic Club dan didirikan pada 1878. Ia telah menjadi olahraga yang populer sejak itu. Disebut??(????; yakyu) di Jepang, yang mengkombinasikan karakter untuk lapangan dan bola.


SEJARAH

     Hiroshi Hiraoka, yang belajar di Amerika Serikat engineering, memperkenalkan permainan kepada rekan kerja di Jepang Railways nasional di 1878. Dia dan rekan kerja dibuat pertama tim baseball, yang Shimbashi Athletic Club, dan tim-tim lain yang didominasi popped up di Jepang. Namun itu tidak sampai tim dari Tokyo University mulai diputar bahwa olahraga itu terus dalam budaya Jepang. Dalam 1896 tim Amerika dikalahkan tim dari Negara dan Yokohama Athletic Club 29-4. Itu adalah pertama tercatat baseball game internasional di Asia. Setelah kemenangan itu, beberapa perguruan tinggi di Jepang mengadopsi olahraga dan dengan cepat menyebar di seluruh Jepang. Sejak saat itu tim-tim dari Jepang telah melakukan perjalanan ke mereka belajar dari negeri Amerika. Waseda University adalah salah satu tim untuk menyeberangi lautan untuk meningkatkan keterampilan. Dalam 1905 tim bepergian ke Amerika Serikat di mana perguruan tinggi yang dimainkan tim dari seluruh negara. Universitas lain di Jepang yang dibuat mirip perjalanan, AS dan tim pergi ke Jepang untuk bermain.

Pada tahun 1913 dan 1922, bintang baseball Amerika mengunjungi Jepang dan bermain melawan tim universitas. Mereka juga diselenggarakan di klinik teknik. Herb Hunter, seorang pensiunan pemain liga utama, dibuat delapan perjalanan ke Jepang 1922-1932 untuk mengatur permainan dan coaching klinik.

Baseball juga diputar di Jepang, SMP dan SMA sekolah. Setiap tahun pada bulan Maret dan Agustus, dua turnamen yang digelar di Stadion Koshien untuk SMA tim yang memenangkan prefektur turnamen.

Di Jepang, high school baseball (????: koko yakyu) umumnya merujuk kepada 2 tahunan baseball turnamen yang dimainkan oleh sekolah tinggi nasional culminating di akhir bentrokan di Stadion Hanshin Koshien dalam Nishinomiya, Jepang. Mereka diatur oleh Jepang School Bisbol Federasi berkaitan dengan Mainichi Shimbun untuk Nasional School Bisbol mengundang Tournament di musim semi (juga dikenal sebagai "Spring Koshien") dan Asahi Shimbun untuk National High School Baseball Championship pada musim panas (juga dikenal sebagai "Koshien Summer").

Nasional turnamen ini menikmati popularitas yang luas, arguably sama atau lebih besar dari profesional baseball. Kualifikasi turnamen sering televised lokal dan setiap permainan yang terakhir adalah tahap di Koshien televised nasional di NHK. Turnamen yang telah menjadi tradisi nasional, dan hiruk-pikuk besar jumlah siswa dan orang tua untuk perjalanan dari hometowns sorak untuk tim lokal mereka. Ini merupakan pemandangan umum untuk melihat pemain berjalan keluar dari lapangan menangis setelah dihapuskan dari turnamen oleh kerugian.

Ikebana (Seni Merangkai Bunga)



Ikébana (生花?) adalah seni merangkai bunga yang memanfaatkan berbagai jenis bunga, rumput-rumputan dan tanaman dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya. Ikebana berasal dari Jepang tapi telah meluas ke seluruh dunia. Dalam bahasa Jepang, Ikebana juga dikenal dengan istilah kadō (華道?, ka, bunga; do, jalan kehidupan) yang lebih menekankan pada aspek seni untuk mencapai kesempurnaan dalam merangkai bunga.
Di dalam Ikebana terdapat berbagai macam aliran yang masing-masing mempunyai cara tersendiri dalam merangkai berbagai jenis bunga. Aliran tertentu mengharuskan orang melihat rangkaian bunga tepat dari bagian depan, sedangkan aliran lain mengharuskan orang melihat rangkaian bunga yang berbentuk tiga dimensi sebagai benda dua dimensi saja.
Pada umumnya, bunga yang dirangkai dengan teknik merangkai dari Barat (flower arrangement) terlihat sama indahnya dari berbagai sudut pandang secara tiga dimensi dan tidak perlu harus dilihat dari bagian depan.
Berbeda dengan seni merangkai bunga dari Barat yang bersifat dekoratif, Ikebana berusaha menciptakan harmoni dalam bentuk linier, ritme dan warna. Ikebana tidak mementingkan keindahan bunga tapi pada aspek pengaturannya menurut garis linier. Bentuk-bentuk dalam Ikebana didasarkan tiga titik yang mewakili langit, bumi, dan manusia.

Asal-usul Ikebana (いけばな) adalah tradisi mempersembahkan bunga di kuil Buddha di Jepang. Ikebana berkembang bersamaan dengan perkembangan agama Buddha di Jepang di abad ke-6.
Ada penelitian yang mengatakan Ikebana berasal dari tradisi animisme orang zaman kuno yang menyusun kembali tanaman yang sudah dipetik dari alam sesuai dengan keinginannya. Di zaman kuno, manusia merasakan keanehan yang terdapat pada tanaman dan mengganggapnya sebagai suatu misteri. Berbeda dengan binatang yang langsung mati setelah diburu, bunga atau bagian tanaman yang sudah dipetik dari alam bila diperlakukan dengan benar tetap mempertahankan kesegaran sama seperti sewaktu masih berada di alam. Manusia yang senang melihat "keanehan" yang terjadi kemudian memasukkan bunga atau bagian tanaman yang sudah dipotong ke dalam vas bunga. Manusia zaman kuno lalu merasa puas karena menganggap dirinya sudah berhasil mengendalikan peristiwa alam yang sebelumnya tidak bisa dikendalikan oleh manusia.
Ketakjuban manusia terhadap tumbuhan yang dianggap mempunyai kekuatan aneh juga berkaitan dengan pemujaan tanaman yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun (evergreen). Manusia zaman dulu yang tinggal di negeri empat musim percaya bahwa kekuatan misterius para dewa menyebabkan tanaman selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan tidak merontokkan daunnya di musim dingin.

Ada 3 gaya dalam Ikebana, yaitu : rikka, shoka dan jiyuka.
Rikka (Standing Flower)adalah ikebana gaya tradisional yang banyak dipergunakan untuk perayaan keagamaan. Gaya ini menampilkan keindahan landscape tanaman. Gaya ini berkembang sekitar awal abad 16. Ada 7 keutamaan dalam rangkaian gaya Rikka, yaitu : shin, shin-kakushi, soe, soe-uke, mikoshi, nagashi dan maeoki
Shoka adalah rangkaian ikebana yang tidak terlalu formal tapi masih tradisional. Gaya ini difokuskan pada bentuk asli tumbuhan. Ada 3 unsur utama dalam gaya Shoka yaitu : shin, soe, dan tai. Sesuai dengan perkembangan zaman, sesudah Restorasi Meiji 1868, gaya ini lebih berkembang karena adanya pengaruh Eropa Nageire arti bebasnya “dimasukan” (rangkaian dengan vas tinggi dengan rangkaian hampir bebas)dan Moribana. rangkaian menggunakan wadah rendah dan mulut lebar). Lalu pada tahun 1977 lahir gaya baru yaitu Shoka Shimputai, yang lebih modern, terdiri dari 2 unsur utama yaitu shu dan yo, dan unsur pelengkapnya, ashirai.
Jiyuka adalah rangkaian Ikebana bersifat bebas dimana rangkaiannya berdasarkan kreativitas serta imaginasi. Gaya ini berkembang setelah perang dunia ke-2. Dalam rangkaian ini kita dapat mempergunakan kawat,logam dan batu secara menonjol.

source : wikpedia and some reference

Ostukimi

otsukimi (お)つきみ) adalah perayaan bulan (perayaan menikmati keindahan bulan purnama)
Orang-orang menikmati memandang bulan purnama pada musim gugur. Terutama bulan purnama yang hari tertentu namun tiap tahun berubah harinya tetapi biasanya September atau Oktober. Orang-orang mendekorasi bulir rumput "Susuki", makan kue moci "Tsukimi dango" dsb.
Dirayakan setiap tanggal 15 Agustus menurut penanggalan Cina (bulan September kalender masehi) dan disebut Chuushuu no meigetsu (bulan purnama di pertengahan musim gugur) karena merupakan bulan purnama yang paling indah dalam 1 tahun. Pada saat ini, orang-orang melakukan kegiatan “menatap bulan” (tsukimi) sambuil menyajikan susuki (bulir bunga rerumputan) dan dango (kue bola) karena mereka menatap bulan sambil makan dango, maka festival ini disebut tsukimi dango.

source : wiki , kunoga.blogspot.com

Sumo

Sumo  adalah olahraga saling dorong antara dua orang pesumo yang berbadan gemuk sampai salah seorang didorong keluar dari lingkaran atau terjatuh dengan bagian badan selain telapak kaki menyentuh tanah di bagian dalam lingkaran. Pesumo (rikishi) perlu berbadan besar dan gemuk karena semakin tambun seorang pegulat sumo semakin besar pula kemungkinannya untuk menang.

Sumo adalah olahraga asli Jepang dan sudah dipertandingkan sejak berabad-abad yang lalu. Di beberapa negara tetangga Jepang seperti Mongolia dan Korea juga terdapat olahraga gulat tradisional yang mirip-mirip dengan sumo.

Sumo memiliki berbagai upacara dan tradisi unik seperti menyebarkan garam sepanjang pertandingan untuk mengusir bala.

Pemenang pertandingan ditentukan berdasarkan dua peraturan sederhana:

Pegulat yang lebih dulu menyentuh tanah dengan bagian badan selain telapak kaki adalah pegulat yang kalah.
Pegulat yang lebih dulu menginjak tanah di luar lingkaran adalah pegulat yang kalah.

Pertandingan sumo berlangsung di atas ring bernama dohyō (土俵) yang dibuat dari campuran tanah liat yang dikeraskan dengan pasir yang disebarkan di atasnya. Dohyō dibongkar setelah pertandingan selesai dan dohyō yang baru harus selalu dibangun untuk setiap turnamen. Pembangunan dohyō untuk keperluan turnamen atau latihan menjadi tanggung jawab penyelenggara (yobidashi).

Lingkaran tempat pertandingan berlangsung mempunyai diameter 4,55 meter dan dikelilingi oleh karung beras yang disebut tawara (俵). Ukuran karung beras sekitar 1/3 ukuran karung beras standar yang sebagian dipendam di dalam tanah liat yang membentuk gundukan dohyō. Sedikit di luar lingkaran diletakkan empat buah tawara yang di zaman dulu dimaksudkan untuk menyerap air hujan sewaktu turnamen sumo masih diselenggarakan di tempat terbuka.

Di tengah-tengah lingkaran terdapat dua garis putih yang disebut shikiri-sen (仕切り線). Kedua pegulat (rikishi) yang bertarung harus berada di belakang garis shikiri-sen sebelum pertandingan dimulai.

Bagian luar sekeliling lingkaran disebut janome yang dilapisi pasir halus untuk membentuk permukaan yang mulus. Pegulat yang terdorong ke luar lingkaran atau terjatuh pasti menimbulkan tanda pada permukaan janome akibat terkena injakan kaki atau anggota tubuh yang lain. Yobidashi harus memastikan permukaan janome berada dalam keadaan mulus sebelum pertandingan yang lain dimulai.
Pegulat yang digolongkan dalam dua peringkat paling atas (Makuchi dan Juryo) disebut sekitori dan hanya pegulat peringkat sekitori yang berhak mendapat gaji. Pegulat peringkat bawah dianggap sebagai pegulat magang dan hanya menerima uang saku sekadarnya sebagai imbalan melakukan berbagai macam pekerjaan di pusat latihan. Pegulat sumo baru yang diambil dari juara turnamen antar universitas ada kalanya mendapat perlakuan istimewa dan dimasukkan ke dalam peringkat Makushita dan bukan peringkat Jonokuchi.

Peringkat Makuuchi yang merupakan peringkat teratas dibagi-bagi lagi menjadi berbagai golongan pegulat. Mayoritas pegulat berada dalam golongan Maegashira dan diberi peringkat berdasarkan nomor urut 1 sampai 16 atau 17. Setiap peringkat dibagi menjadi dua kubu: kubu Timur dan kubu Barat. Kubu Timur dianggap lebih prestisius dari kubu Barat, sehingga kedudukan pegulat berperingkat Maegashira-2-Timur berada di atas pegulat berperingkat Maegashira-2-Barat. Di atas kelas Maegashira terdapat kelompok para juara atau pemegang gelar yang disebut golongan sanyaku yang secara berturut-turut disebut komusubi, sekiwake, ozeki, hingga peringkat paling atas yang disebut yokozuna.
Sepanjang perjalanan kariernya, pegulat sumo profesional terikat dengan serangkaian peraturan yang rumit. Asosiasi sumo mengatur segala segi kehidupan pribadi para pegulat terutama yang berkaitan dengan kehidupan pegulat di dalam suatu komunitas.

Penampilan pegulat sumo dengan gaya rambut klimis dan baju tradisional Jepang membuat pegulat sumo bisa mudah dikenali bila tampil di hadapan publik. Pada saat diangkat menjadi pegulat sumo, rambut pegulat sumo harus dipanjangkan agar bisa ditata seperti model rambut samurai zaman Edo yang disebut chonmage (rambut disanggul pada bagian atas kepala).

Pakaian dan aksesori yang dikenakan juga bergantung pada peringkat sang pegulat. Pegulat kelas Jonidan dan kelas di bawahnya hanya boleh mengenakan yukata sepanjang tahun termasuk di musim dingin. Sandal yang digunakan juga harus sandal dari kayu yang disebut geta. Pegulat divisi Makushita dan Sandanme boleh mengenakan mantel pendek untuk melapis yukata dan boleh mengenakan sandal bagus yang disebut zōri. Pegulat yang sudah termasuk kelas sekitori diizinkan untuk mengenakan mantel sutera sesuai dengan selera dan model rambut juga sudah makin bergaya dengan sanggul yang disebut o-ichō.
Pegulat sumo menjalani kehidupan sehari-hari di pusat latihan dengan latihan yang keras. Pegulat junior harus bangun paling awal sekitar jam 05:00 pagi untuk berlatih, sedangkan pegulat kelas sekitori boleh bangun sekitar jam 07:00 pagi. Pada saat pegulat kelas sekitori sedang berlatih, pegulat junior harus melakukan banyak pekerjaan seperti membersihkan rumah, memasak makan siang, menyiapkan air mandi, sampai menyediakan handuk bagi pegulat kelas sekitori yang mau mandi. Kesempatan mandi juga dibuat bergilir dengan kesempatan pertama mandi berendam diberikan untuk pegulat yang paling senior, diikuti pegulat kelas lebih rendah sampai pegulat paling junior yang mendapat giliran mandi berendam paling akhir. Begitu pula halnya dalam soal makan, pegulat senior selalu mendapat giliran makan lebih dulu.
Pola hidup sumo bisa berakibat berbahaya bagi kesehatan pegulat sumo di kemudian hari. Pegulat sumo hanya mempunyai harapan hidup sampai sekitar umur 65 tahun (5-10 tahun lebih pendek dibandingkan rata-rata harapan hidup laki-laki Jepang). Pembela olahraga sumo mengatakan pegulat sumo memang makan lebih banyak dibandingkan orang biasa, tapi justru lebih sehat dibandingkan kebanyakan orang.

source ; wikipedia, and some reference

Festival obon


Festival Obon bagi orang jepang merupakan salah satu perayaan penting seperti layaknya tahun baru. Dilaksanakan pada pertengahan July (Western Julian Calender) atau Agustus (Chinese Lunar Calender), yaitu sekitar tanggal 13 sampai tanggal 15/16.
Festival Obon diambil dari agama Budha, memiliki arti menyambut kedatangan para arwah keluarga yang telah meninggal. Mereka percaya bahwa di sekitar musim panas para arwah berkunjung ke bumi, oleh karena itu perlu dilakukan penyambutan.
Tidak heran jika pada bulan ini, supermarket atau departemen store mulai ramai menjajakan makanan khusus untuk perayaan Obon (Arwah). Si pembeli akan mempersembahkan makanan tersebut di depan altar abu keluarga yang telah meninggal, sebagai tanda penyambutan arwah, kemudian mereka melakukan doa bersama.
Acara ritual yang biasa dilakukan saat festival Obon adalah melakukan tarian yang disebut Obon Odori (ancentour’s soul folk dance), pada malam hari. Mereka percaya bahwa saat melakukan tarian sang arwah pun turut bergembira menari bersama.
Tua, muda, anak-anak, laki, perempuan dengan memakai yukata (summer kimono)pada malam itu berkumpul bersama di suatu lapangan luas, membentuk lingkaran besar, bergembira menarikan Obon Odori. Music pengiring obon odori (tarian arwah) biasanya diletakan di dalam lingkaran tersebut, yang disebut Yagura (standing stage) yaitu berupa tabuh gendang. Obon
Selain tarian Obon Odori, mereka pun biasanya membuat Toro Nagashi (floating paper lantern), yaitu lentera yang didalamnya diberi lilin menyala. Lentera ini kemudian dialirkan ke sungai atau digantungkan di depan kuil, untuk mengantar para arwah pulang ke makamnya masing-masing (Ohaka = family tomb).
Kuil-kuil di hari festival Obon, akan penuh dengan lentera, yang digantungkan oleh para keluarga yang masih hidup. Wangi kemenyan akan merebak di sekitar kuil, seiring dengan banyaknya lentera yang tegantung.


source : wiki, and some reference

Hanami / Ohanami



Hanami (花見, melihat bunga) atau ohanami adalah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi. Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura.

Pohon sakura mekar di Jepang dari akhir Maret hingga awal April (kecuali di Okinawa dan Hokkaido). Prakiraan pergerakan mekarnya bunga sakura disebut garis depan bunga sakura (sakurazensen). Prakiraan ini dikeluarkan oleh direktorat meteorologi dan berbagai badan yang berurusan dengan cuaca. Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.

Source : some reference

Hinamatsuri (Festival Boneka)

Festival Hinamatsuri




Hinamatsuri (雛祭り, ひなまつり) atau Hina Matsuri adalah perayaan setiap tanggal 3 Maret di Jepang yang diadakan untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan. Keluarga yang memiliki anak perempuan memajang satu set boneka yang disebut hinaningyō (雛人形, boneka festival).

Satu set boneka terdiri dari boneka kaisar, permaisuri, puteri istana (dayang-dayang), dan pemusik istana yang menggambarkan upacara perkawinan tradisional di Jepang. Pakaian yang dikenakan boneka adalah kimono gaya zaman Heian. Perayaan ini sering disebut Festival Boneka atau Festival Anak Perempuan karena berawal permainan boneka di kalangan putri bangsawan yang disebut hiina asobi (bermain boneka puteri).

Walaupun disebut matsuri, perayaan ini lebih merupakan acara keluarga di rumah, dan hanya dirayakan keluarga yang memiliki anak perempuan. Sebelum hari perayaan tiba, anak-anak membantu orang tua mengeluarkan boneka dari kotak penyimpanan untuk dipajang. Sehari sesudah Hinamatsuri, boneka harus segera disimpan karena dipercaya sudah menyerap roh-roh jahat dan nasib sial.


Susunan boneka :
Boneka diletakkan di atas panggung bertingkat yang disebut dankazari (tangga untuk memajang). Jumlah anak tangga pada dankazari ditentukan berdasarkan jumlah boneka yang ada. Masing-masing boneka diletakkan pada posisi yang sudah ditentukan berdasarkan tradisi turun temurun. Panggung dankazari diberi alas selimut tebal berwarna merah yang disebut hi-mōsen.
Satu set boneka biasanya dilengkapi dengan miniatur tirai lipat (byōbu) berwarna emas untuk dipasang sebagai latar belakang. Di sisi kiri dan kanan diletakkan sepasang miniatur lampion (bombori). Perlengkapan lain berupa miniatur pohon sakura dan pohon tachibana, potongan dahan bunga persik sebagai hiasan.

Tangga teratas
Dua boneka yang melambangkan kaisar (o-dairi-sama) dan permaisuri (o-hina-sama) diletakkan di tangga paling atas. Dalam bahasa Jepang, dairi berarti "istana kaisar", dan hina berarti "sang putri" atau "anak perempuan". Wilayah Kansai dan Kanto memiliki urutan kanan-kiri yang berbeda dalam penempatan boneka kaisar dan permaisuri, namun susunan boneka di setiap anak tangga berikutnya selalu sama.

Tangga kedua
Tiga boneka puteri istana (san-nin kanjo) diletakkan di tangga kedua. Ketiga puteri istana membawa peralatan minum sake. Boneka puteri istana yang paling tengah membawa mangkuk sake (sakazuki) yang diletakkan di atas sampō. Dua boneka puteri istana yang lain membawa poci sake (kuwae no chōshi), dan wadah sake yang disebut (nagae no chōshi). Gigi salah satu boneka puteri istana dihitamkan (ohaguro) dan alisnya dicukur habis. Dalam boneka versi Kyoto, puteri istana yang paling tengah dari Kyoto membawa shimadai (hiasan tanda kebahagiaan dari daun pinus, daun bambu, dan bunga ume).

Tangga ketiga
Lima boneka pemusik pria (go-nin bayashi) berada di tangga ketiga. Empat musisi masing-masing membawa alat musik, kecuali penyanyi yang membawa kipas lipat. Alat musik yang dibawa masing-masing pemusik adalah taiko, ōkawa, kotsuzumi, dan seruling.

Tangga keempat
Dua boneka menteri (daijin) yang terdiri dari Menteri Kanan (Udaijin) dan Menteri Kiri (Sadaijin) berada di tangga ke-4. Boneka Menteri Kanan digambarkan masih muda, sedangkan boneka Menteri Kiri tampak jauh lebih tua. Dari sudut pandang pengamat, Menteri Kanan berada di sebelah kiri, sedangkan Menteri Kiri berada di sebelah kanan.

Tangga kelima
Pada tangga kelima diletakkan tiga boneka pesuruh pria (shichō). Ketiganya masing-masing membawa bungkusan berisi topi (daigasa) yang dibawa dengan sebilah tongkat, sepatu yang diletakkan di atas sebuah nampan, dan payung panjang dalam keadaan tertutup. Dalam boneka versi lain, pesuruh pria membawa penggaruk dari bambu (kumade) dan sapu. Selanjutnya, kereta sapi dan berbagai miniatur mebel yang dijadikan hadiah pernikahan diletakkan di atas tangga-tangga di bawahnya.

Hidangan :
 Hidangan istimewa untuk anak perempuan yang merayakan Hinamatsuri antara lain: kue hishimochi, kue hikigiri, makanan ringan hina arare, sup bening dari kaldu ikan tai atau kerang (hamaguri), serta chirashizushi. Minumannya adalah sake putih (shirozake) yang dibuat dari fermentasi beras ketan dengan mirin atau shōchū, dan kōji. Minuman lain yang disajikan adalah sake manis (amazake) yang dibuat dari ampas sake (sakekasu) yang diencerkan dengan air dan dimasak di atas api.


source : wiki, and some reference

Festival Shi chi Go San

Festival Shichi-Go-San






 
Shichi-Go-San (七五三 ,Shichigosan, 3, 5, 7) adalah nama upacara di Jepang yang merayakan pertumbuhan anak berusia 3, 5, dan 7 tahun. Perayaan dilakukan setiap tahun sekitar tanggal 15 November dan bukan merupakan hari libur.

Peserta perayaan adalah anak laki-laki berusia 3 dan 5 tahun, dan anak perempuan berusia 3 dan 7 tahun. Umur-umur tersebut dipercaya sebagai tonggak sejarah dalam kehidupan, dan angka-angka ganjil menurut tradisi Tionghoa dipercaya membawa keberuntungan. Anak-anak yang cukup umur sebagai peserta Shichi Go San didandani dengan kimono dan dibawa ke kuil Shinto untuk didoakan. Orang tua memanfaatkan kesempatan ini untuk mengabadikan anak-anak yang sudah berpakaian bagus dengan berfoto di studio foto.

Anak-anak yang merayakan Shichi Go San mendapat hadiah permen panjang yang disebut permen chitose (千歳飴 ,chitoseame, permen seribu tahun) yang dipercaya membuat anak sehat dan panjang umur. Kantong tempat permen chitoseame bergambar kura-kura dan burung jenjang yang merupakan simbol umur panjang.

Sejarah :
Hari ke-15 menurut kalender Tionghoa merupakan hari baik dan semua yang dilakukan di hari tersebut dipercaya membawa keberuntungan, dan bulan 11 merupakan bulan selesai panen. Orang zaman kuno pergi ke kuil di bulan purnama hari ke-15 bulan ke-11 untuk berterima kasih atas hasil panen. Kesempatan ini sekaligus digunakan untuk berterima kasih atas pertumbuhan anak, serta memohon perlindungan agar anak tetap sehat dan dapat tumbuh hingga dewasa.

Di zaman dulu, angka kematian anak kecil sangat tinggi sehingga lahir tradisi merayakan anak-anak yang berhasil mencapai usia tertentu di kalangan keluarga petani di Jepang. Tradisi ini meluas ke kalangan samurai yang menambahkan sejumlah upacara. Anak perempuan dan anak laki-laki berusia 3 tahun mengikuti upacara Kamioki yang menandai mulai dipanjangkannya rambut anak setelah sebelumnya selalu dicukur habis.
 Anak usia 5 tahun mengikuti upacara Hakama-gi yang menandai pertama kali anak mulai memakai hakama dan haori. Anak perempuan mengikuti upacara Obitoki Himo-otoshi yang menandai pergantian kimono yang dipakai anak perempuan, dari kimono anak-anak yang bertali menjadi kimono berikut obiseperti yang digunakan orang dewasa. Kesempatan Shichi Go San sering merupakan kesempatan pertama bagi anak perempuan untuk merias wajah.
Sejak kalender Gregorian digunakan di Jepang,  perayaan dilangsungkan pada 15 November. Di zaman sekarang, waktu membawa anak ke kuil sebagai Shichi Go San sudah disesuaikan dengan waktu libur orangtua. Anak boleh dibawa kapan saja ke kuil di sepanjang bulan November (hari Sabtu, Minggu, atau hari libur), dan tidak harus persis di tanggal 15 November. Di Hokkaido dan daerah-daerah dengan musim dingin yang sangat dingin, udara sudah dingin di sekitar 15 November sehingga perayaan sering dilakukan sebulan lebih awal pada 15 Oktober.

source : wiki and many more :)

Kota kota yang terkenal di Jepang

Tempat-tempat terkenal di Jepang
berikut ini tempat-tempat yang sangat terkenal dan ramai dikunjungi oleh orang-orang Jepang bahkan orang asing
1. Akihabara (kota elektro)
Akihabara merupakan salah satu kota di jepang yang memiliki toko-toko elektronik terbanyak dan terbesar. Akihabara pun sangat terkenal di Jepang bahkan seluruh dunia telah mengenal Akihabara sebagai kota elektronik terbesar dan terlengkap….(! ,^so tau gw y…)
Akihabara sebenarnya terletak di tengah metropolitan Tokyo, tepatnya diDistrik Chiyoda (bagi yang pengen kesana bilang aja ke alamat situ). Orang Jepang biasa menyebut kota tersebut dengan singkatan “Akiba”. Kalau pengen nyari barang-barang elektronik terbaru dan terbesar bisa nyari aja di Yodobashi-Akiba, Laox dan Softmap. Di sana juga terdapat banyak penggemar anime yang berseliweran di jalan ( mereka sering disebut otaku ) yang memakai dandanan persis seperti idolanya dalam anime. Di sana banyak aksesoris dan kostum anime maka tak salah kota tersebut juga sering disebut kotanya anime.

2. Ikebukuro
Lha ini dia kota yang sama seperti Akihibara, kota surganya para penggemar anime dan manga. Banyak sekali toko-toko di sana menjual banyak pernak-pernik yang berbau anime dan manga (kartun-kartun jepang gitu…). Di Ikebukuro ini terdapat toko anime terbesar mungkin di seluruh Jepang yakni Animate. Walaupun Animate memiliki banyak cabang di Jepang tapi Animate di Ikebukuro inilah pusatnya dan yang paling besar. Di Animate dijual mulai dari komik, artbook, DVD, VCD, CD, figurine sampai merchandise unik dapat kalian temukan disini.

3. Shibuya (perempatan paling ramai)
Shibuya merupakan salah satu kawasan yang terletak di kota Tokyo yang banyak didatangi dan dikunjungi masyarakat Jepang bahkan kota ini juga banyak dikunjungi oleh warga asing yang sedang pergi ke Jepang. Shibuya dikenal sebagai kotanya anak muda, karena kota ini sangat digemari dan digandrungi oleh anak-anak muda, karena kota ini dipenuhi dengan bermacam-macam departemen store dan pertokoan, berbagai macam hiburan ada di kota ini, banyak tempat makan yang serba ada dari yang murah sampai yang mahal. Kota Shibuya pun menjadi pusat keluarnya model-model busana dan keluarnya trend-trend baru, maka tidak salah anak-anak muda suka jalan-jalan di kota ini. Dan jika kalian kesana jangan heran saat melihat banyaknya orang-orang yang menunggu dan menyebrang di lampu merah ( banyaknya minta ampun sampai terheran-heran saya lho(belum pernah kesana sih….^, ^!).
Kota tersebut siaga 24 jam karna tak perah sepi.

3. Shinjuku
Shinjuku merupakan salah satu nama kota yang sangat terkenal di Tokyo. Shinjuku merupakan simbol kota metropolitan di Jepang yang sangat ramai di datangi oleh masyarakat Jepang dari berbagai golongan, baik tua muda ataupun kalangan orang kaya sampai gembel ada di sini. Shinjuku sama dengan Shibuya yaitu kota yang selama 24 jam selalu siaga 1 tidak pernah sepi dan mati aktivitasnya. Di waktu pagi hari kota shinjuku ini terkenal dengan dunia shopingnya, karena semua barang yang di inginkan tersedia di sini, dan toko yang ada di Shinjuku ini sangat banyak, jadi kita bisa jalan keluar masuk toko sampe kaki kalian kejang kejang atau bengkek… ledes (wkwkwkwk)….Dan yang seru juga dunia malamnya dengan lampu kota metropolitan yang cantik, dan dunia hiburan yang menarik untuk party time setiap waktu. Shinjuku ini tidak bedanya dengan kota Shibuya, yang membedakaan adalah Shibuya kotanya anak muda sedangkan Shinjuku kota semua golongan dari anak anak sampai kakek-kakek dan nenek-nenek pun mejeng di sana. Shinjuku pusat kota terpadat di Tokyo bahkan kota teramai di Jepang.

4. Nakano Broadway
Nakano Broadway berada tepatnya di pusat kota Nakano. Nakano Broadway merupakan gedung besar yang terdiri dari beberapa lantai. Di dalamnya terdapat toko-toko yang menjual berbagai barang hobi, mulai dari manga, anime, figurine, idol merchandise, military, hingga maid cafe. Nakano Broadway sendiri sering dikenal sebagai ‘gedung otaku’ karena merupakan pusat toko Mandarake di wilayah Tokyo. Mandarake adalah toko yang menjual berbagai macam barang otaku, dari mulai doujinshi, baju cosplay, manga bekas, balljointed doll, hingga mainan yang langka. Selain Mandarake, ada pula toko-toko kecil yang menjual game, figurine, dll. Walaupun disebut gedung otaku, tidak seluruh toko yang ada di sini berhubungan dengan otaku. Di sini kamu juga bisa mencari baju, perhiasan, sepatu, hingga ke tempat kursus nail art! Bahkan kalau kamu merasa lapar setelah seharian ngider, silakan singgah di lantai BF dari Nakano Broadway. Di sini terdapat supermarket yang menjual barang dengan harga lebih murah ketimbang toko 24 jam atau convinience store (orang Jepang menyebutnya ‘konbini’). Juga ada toko cemilan dan es krim yang sangat memikat hati. Nah, silakan mampir!

5. Osaka
ada universal studio, Kotanya para seniman, penyanyi dan lain-lainya.
Wisata kulinernya terkenal sampai keluar negeri.

6. Nagoya
Nagoya adalah kota pusat industri di Jepang. Tempat yang paling terkenal adalah Nagoya-jou (Nagoya
castle atau istana Nagoya).

7. Kyoto
Ibukota jepang era feudal
Banyak kastil, dan rumah klasik jepang.
 Pokoknya pusat kebudayaan era feudal.

Sijin Siki

Seijin Shiki adalah upacara yang diadakan untuk orang Jepang yg sudah memasuki usia dewasa secara hukum, yaitu usia 20 tahun. Orang Jepang yang telah menginjak usia 20 tahun telah dianggap dewasa secara hukum. Pada usia 20 tahun mereka diizinkan merokok, minum minuman keras dan berhak ikut dalam pemilihan umum. Bahkan mereka juga diizinkan menikah tanpa persetujuan orang tua. Dan jika mereka melakukan perkara kriminal, nama asli mereka boleh diumumkan secara resmi di depan publik. Dapat dikatakan, usia 20 tahun merupakan masa perubahan yang perubahan yang besar bagi orang Jepang. Seijin No hi adalah nama harinya liburnya yaitu pada minggu kedua bulan Januari


Seijin shiki diadakan pada hari senin minggu kedua bulan Januari. hari ini merupakan libur nasinal di Jepang. Menurut undang-undang hari libur Jepang (Shukujitsu-hō), hari libur ini dimaksudkan untuk “merayakan generasi muda yang bisa hidup mandiri, dan menyadari telah menjadi dewasa.”


Biasanya acara ini diselenggarakan di gedung pertemuan, ballroom hotel, atau aula serbaguna milik pemerintah lokal. Acara dimeriahkan dengan pidato , penerimaan cendera mata , jamuan makan, dan foto bersama dengan pejabat lokal. Setelah itu mereka akan bersembahyang di kuil. Umumnya setiap kuil mempunyai ritual tersendiri dalam upacara Seijin no Hi. Ritual ini di maksudkan agar anak muda Jepang menjadi dewasa dan jadi lebih sabar serta mampu mengendalikan diri dalam menghadapi tantangan hidup.Para peserta seijin shiki yang laki-laki akan memakai setelan jas ala barat dan yang cewek memakaifurisode. Furisode adalah kimono yang memiliki lengan yang panjang dan menjuntai ke bawah. Sebagai aksennya mereka juga mengenakan stola yang terbuat dari semacam bulu-bulu putih.


Festival Tanabata

Di jepang pada tanggal 7 Juli diadakan festival tanabata atau sering disebut juga festival bintang.

Sejatinya ada banyak versi tentang Tanabata. Ada yang mengatakan bahwa Tanabata adalah kisah cinta penggembala bernama Altair/Aquila/Hikoboshi dan penenun Vega/Shokujo/Orihime di negeri bintang. Orihime memang mahir menenun dan dikenal sebagai penenun kain dewa penguasa langit. Pekerjaan itu sangat menyibukkan Orihime sehingga tak punya waktu untuk dirinya sendiri, bahkan untuk menenun kain bagi dirinya.
Demikianlah, ayahnya yang khawatir kesendirian Orihime memperkenalkannya dengan Hikoboshi, penggembala sapi yang tinggal di seberang Sungai Milky Way (gugusan Bima Sakti). Keduanya makin dekat. Dewa penguasa kerajaan langit sepakat dan akhirnya menikahkan sejoli itu.
Tetapi, cinta sering membuat orang mabuk kepayang. Ini terjadi pada pasangan tersebut. Orihime lalai menunaikan tugas yang membuat dewa penguasa langit murka. Dewa pun melarangnya untuk bertemu dengan suaminya. Keduanya terpisahkan oleh sebuah sungai. Orihime menangis dan memohon ampun. Setelah beberapa hari berhasil meluluhkan hati sang dewa. Akhirnya dewa mengizinkan pasangan ini untuk dapat saling bertemu setiap tanggal 7 di bulan 7. Peristiwa pertemuan inilah yang kemudian disebut Tanabata.
Versi hikayat lain menyebutkan bahwa keduanya sebenarnya manusia biasa yang menikah di usia 12 dan 15 tahun. Hikoboshi meninggal di usia 95 tahun dan Orihime 103 tahun. Setelah meninggal arwah keduanya terbang ke langit, ke Milky Way, tempat pemandian raja penguasa langit. Tetapi arwah mereka tidak diperbolehkan mengotori Milky Way kecuali pada hari ketujuh di bulan ke tujuh, ketika raja penguasa langit tengah pergi untuk mendengarkan lantunan doa-doa sang Buddha.
Toh, dongeng atau legenda di balik Festival Tanabata selalu dikenang dan dirayakan segenap warga Jepang. Di dalam Manyoshu atau kumpulan puisi-puisi kuno Jepang yang diterbitkan sekitar 760, terdapat bait: sore saat jumpa/Tanabata tiada akhir/esok mengawali tahun berikut.Biasanya, saat perayaan Tanabata, tempat-tempat umum di Jepang akan tampak ramai berhiaskan pohon sasaki yang kudus melambangkan kemurnian (hati). Selain itu, ada berbagai dekorasi bergelantungan di langit-langit rumah, masing-masing dengan berbagai arti dan tujuan yang turut meramaikan perayaan pertemuan itu. Beberapa hiasan itu antara lain washi (kertas aneka warna berbentuk ulir melambangkan benang yang akan digunakan oleh Orihime), senbatsuru atau krans bangau (krans yang terbuat dari origami berbentuk lipatan bangau yang merupakan lambang pengharapan keselamatan dan kesehatan untuk seluruh keluarga). Krans juga melambangkan kehidupan 1.000 tahun.
Lalu ada juga tanzaku, berupa potongan kecil kertas persegi bertulisan berbagai harapan sang penulis untuk kemajuannya di bidang pengetahuan dan bertambahnya kemahiran mereka melukis kaligrafi huruf Jepang. Kamigoromo, yakni kimono kertas yang melambangkan wujud manusia agar dijauhkan dari penyakit dan malapetaka. Kuzukago atau kantong tempat sampah, yang melambagkan kebersihan dan juga dibutuhkan masyarakat yang beradab, dantoami, semacam jaring ikan yang terbuat dari potongan kertas melambangkan panen. Merupakan metafora harapan dari para nelayan dan petani agar usaha mereka berhasil.
Selain itu juga dekorasi cabang-cabang bambu. Di akhir hari Tanabata, cabang-cabang bambu itu dilempar ke sebuah sungai yang bermakna membuang kesialan. Di seantero Jepang, Festival Tanabata berkembang menjadi atraksi yang sangat diminati turis. Salah satunya, di kota Sendai, sangat terkenal dalam hal dekorasi unik Tanabata.


Bentuk Negara Jepang

Siapa yang mau ke Jepang?
aku mau banget kalo ada yang ngajak liburan ke jepang, tapi perlu tau dulu nih tentang negara Jepang atau negeri Sakura ini.

Bentuk Negara             : Kerajaan. Dipimpin oleh seorang kaisar (tennō heika).
Bentuk Pemerintahan    : Parlementer. Dipimpin oleh Perdana Menteri.
Luas                             : 377.864 km2.
Jumlah Pulau                 : ± 6800 pulau.  Dengan 4 pulau besar yaitu: Hokkaidō, Honshū, Shikoku, Kyūshū.
Lagu Kebangsaan         : Kimigayo
Bendera                       : Hinomaru











Mata uang                    : Yen (¥)
Ibu kota                       : Tokyo

Jumlah prefektur                  : 47 prefektur (ken)


1 Hokkaido
2 Aomori
3 Iwate
4 Miyagi
5 Akita
6 Yamagata
7 Fukushima
8 Ibaraki
9 Tochigi
10 Gunma
11 Saitama
12 Chiba
13 Tokyo
14 Kanagawa
15 Niigata
16 Toyama
 17 Ishikawa
18 Fukui
19 Yamanashi
20 Nagano
21 Gifu
22 Shizuoka
23 Aichi
24 Mie
25 Shiga
26 Kyoto
27 Osaka
28 Hyogo
29 Nara
30 Wakayama
31 Tottori
32 Shimane
33 Okayama
34 Hiroshima
35 Yamaguchi
36 Tokushima
37 Kagawa
38 Ehime
39 Kochi
40 Fukuoka
41 Saga
42 Nagasaki
43 Kumamoto
44 Oita
45 Miyazaki
46 Kagoshima


47 Okinawa
 
Google Plus
Add Me To Your Circle!
Twitter
Follow Me!
Facebook
Add My Facebook
Original Template By Belajar SEO Blogspot - Himajiesized By Dayz Hidayat